Pemkot Jaksel Adakan Sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional Polio
Pemerintah Kota Jakarta Selatan menggelar sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tingkat kota secara luring dan daring.
semua harus bergerak bersama memutus bersama mata rantai penularan polio
Kegiatan diikuti 550 peserta terdiri dari para kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan, para camat, lurah, direktur RUSD, kepala puskesmas kecamatan dan kelurahan, ketua posyandu dan para kader TP PKK se-Jakarta Selatan, serta menghadirkan narasumber Ketua Tim Kerja Imunisasi Tambahan dan Khusus Kementerian Kesehatan, Gertrudis Tandy.
Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Selatan, Ali Murthadho mengatakan, polio termasuk penyakit menular.
Dinas Kesehatan DKI Gencar Sosialisasikan Cegah Polio"Untuk itu, kita semua harus bergerak bersama memutus bersama mata rantai penularan polio. Jika di Jakarta belum ada, maka lebih baik kita berjaga-jaga, ini jauh lebih bagus," ujar Ali, Kamis (27/6).
Ali berharap, semua OPD dan para stakeholder terkait dapat mendukung kegiatan PIN Polio yang akan dilaksanakan pada Juli 2024, dengan sasaran anak usia nol sampai dengan tujuh tahun tanpa melihat status imunisasi sebelumnya.
"Kemudian targetnya itu di setiap cakupan yaitu 95 persen. Kepada para camat dan lurah diminta mulai siap-siap. Pastikan lagi sampai benar-benar tercakup 100 persen balita di setiap kelurahan mendapat imunisasi," jelasnya.
Sementara itu, Plh Kepala seksi P2P Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Dina Nurjanah mengatakan, kasus polio di Indonesia tidak ada lagi selama lebih dari 10 tahun terakhir. Namun penyakit ini masih merupakan ancaman yang mungkin saja menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di kemudian hari, sehingga perlunya melaksanakan kembali imunisasi polio secara serentak.
Ditambahkan Dina, kegiatan imunisasi Polio merupakan amanah Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
"Pelaksanaan imunisasi polio di Jakarta akan dilakukan dua putaran, jadi putaran pertama pada 23 Juli 2024, dan putaran kedua dilakukan setelah kurang lebih satu minggu," ucapnya.
Sebelum pelaksanaan putaran kedua, lanjut Dina, petugas akan melakukan sweeping untuk memastikan semua anak usia nol sampai tujuh tahun 11 bulan mendapatkan imunisasi polio.
"Vaksin polio yang digunakan yaitu Novel Oral Polio Vaccine Tipe 2 dengan jarak minimal antar dosis adalah dua minggu. Kepada yang bertugas diharapkan untuk memastikan pemberian imunisasi tercatat sesuai prosedur, agar interval pemberian tepat sehingga dapat mengoptimalkan pembentukan antibodi,” tandasnya.